NAMA : JEMS MUH IMAM B
NPM : 11109797
KELAS : 4 KA 22
Profesi di Bidang IT
Secara umum, pekerjaan di bidang teknologi informasi setidaknya terbagi
dalam 4 kelompok sesuai bidangnya.
a. Kelompok pertama, adalah mereka yang bergelut di dunia perangkat
lunak (software), baik mereka yang merancang system operasi,database maupun
system aplikasi.
Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
*Sistem analis, merupakan orang yang abertugas menganalisa system yang
akan diimplementasikan, mulai dari menganalisa system yang ada, kelebihan dan
kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain system yang akan dikembangkan.
* Programer, merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan
system analis, yaitu membuat program ( baik aplikasi maupun system operasi )
sesuai system yang dianalisa sebelumnya.
* Web designer, merupakan orang yang melakukan kegiatan perencanaan,
termasuk studi kelayakan, analisis dan desain terhadap suatu proyek pembuatan
aplikasi berbasis web.
* Web programmer, merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan
rancangan web designer, yaitu membuat program berbasis web sesuai desain yang
telah dirancang sebelumnya.
b. Kelompok kedua, adalah mereka yang bergelut di bidang perangkat keras
(hardware).
Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
* Technical engineer, sering juga disebut teknisi, yaitu orang yang
berkecimpung dalam bidang teknik, baik mengenai pemeliharaan maupun perbaikan
perangkat system computer.
* Networking engineer, adalah orang yang berkecimpung dalam bidang
teknis jaringan computer dari maintenance sampai pada troubleshooting-nya.
c. Kelompok ketiga, adalah mereka yang berkecimpung dalam operasional
system informasi.
Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
*EDP Operator, adalah orang yang bertugas mengoperasikan program-program
yang berhubungan dengan electronic data processing dalam lingkungan sebuah
perusahaan atau organisasi lainnya.
*System Administrator, merupakan orang yang bertugas melakukan
administrasi terhadap system, memiliki kewenangan menggunakan hak akses
terhadap system, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pengaturan
operasional sebuah system.
Jenis-jenis Profesi di Bidang IT beserta Job Desc-nya
1. Systems Analysts
Job Descriptions:
1. Memperluas atau memodifikasi sistem untuk melayani tujuan baru atau
meningkatkan alur kerja.
2. Menguji, memelihara, dan memantau program komputer dan sistem,
termasuk koordinasi instalasi program komputer dan sistem.
3. Mengembangkan, dokumen dan merevisi prosedur desain sistem, prosedur
pengujian, dan standar kualitas.
4. Menyediakan staf dan pengguna dengan membantu memecahkan masalah
komputer terkait, seperti malfungsi dan masalah program.
5. Meninjau dan menganalisa hasil print-out komputer dan indikator
kinerja untuk menemukan masalah kode, dan memperbaiki eror dengan mengkoreksi
kode.
6. Berkonsultasi dengan manajemen untuk memastikan kesepakatan pada
prinsip-prinsip sistem.
7. Berunding dengan klien mengenai jenis pengolahan informasi atau
perhitungan kebutuhan program komputer.
8. membaca manual, berkala, dan mereport secar teknis untuk belajar
bagaimana mengembangkan program yang memenuhi kebutuhan staf dan pengguna.
9. Mengkoordinasikan dan menghubungkan sistem komputer dalam sebuah
organisasi untuk meningkatkan kompatibilitas dan sehingga informasi bisa
dibagi.
10. Menentukan software atau hardware komputer yang diperlukan untuk
mengatur atau mengubah sistem.
2. Database Administrators
Job Descriptions:
1. Menguji program atau database, memperbaiki kesalahan dan membuat
modifikasi yang diperlukan.
2. Memodifikasi database dan sistem manajemen database yang ada.
3. Merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan langkah-langkah
keamanan untuk melindungi informasi dalam file komputer terhadap kerusakan,
pemodifikasian atau akses yang tidak sah.
4. Bekerja sebagai bagian dari tim proyek untuk mengkoordinasikan
pengembangan database dan menentukan lingkup proyek dan keterbatasan.
5. Menulis dan mengkode deskripsi database secara fisik dan logis dan
menentukan pengidentifikasi dari database untuk sistem manajemen atau orang
lain secara langsung dalam pengkodean deskripsi.
6. Melatih user dan menjawab pertanyaan-pertanyaan.
7. Menentukan pengguna dan tingkat akses pengguna untuk setiap segmen
dari database.
8. Menyetujui, menjadwal, merencanakan, dan mengawasi pemasangan dan uji
coba produk baru dan perbaikan sistem komputer seperti instalasi database baru.
9. Meninjau permintaan proyek, menggambarkan database user untuk
memperkirakan waktu dan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek.
10. Mengembangkan standar dan pedoman untuk membimbing penggunaan dan
perolehan perangkat lunak dan untuk melindungi informasi yang rentan.
3. Network Systems and Data Communications Analysts
Job Descriptions:
1. Menguji dan mengevaluasi hardware dan software untuk menentukan
efisiensi, reliabilitas, dan kompatibilitas dengan sistem yang ada, dan membuat
rekomendasi pembelian.
2. Desain dan implementasi sistem, konfigurasi jaringan, dan arsitektur
jaringan, termasuk teknologi perangkat keras dan perangkat lunak, lokasi situs,
dan integrasi teknologi.
3. Membantu pengguna untuk mendiagnosa dan memecahkan masalah komunikasi
data.
4. Memantau kinerja sistem dan menyediakan langkah-langkah keamanan,
tips dan pemeliharaan yang diperlukan.
5. Menjaga dibutuhkan file dengan menambahkan dan menghapus file pada
server jaringan dan membuat cadangan file untuk menjamin keselamatan file apabila
terjadi masalah dengan jaringan.
6. Bekerja dengan engineer lain, analis sistem, programer, teknisi,
ilmuwan dan manajer tingkat atas dalam pengujian, desain dan evaluasi sistem.
7. Mengidentifikasi area operasi yang perlu diupgrade peralatan seperti
modem, kabel serat optik, dan kabel telepon.
8. Konsultasi pelanggan, kunjungi tempat kerja atau melakukan survei
untuk menentukan kebutuhan pengguna sekarang dan masa depan.
9. Melatih pengguna dalam menggunakan peralatan.
10. Memelihara perangkat seperti printer, yang terhubung ke jaringan.
4. Computer Programmers
Job Descriptions:
1. Memperbaiki kesalahan dengan membuat perubahan yang sesuai dan
memeriksa kembali program untuk memastikan bahwa hasil yang diinginkan yang
dihasilkan.
2. Melakukan percobaan menjalankan program dan aplikasi software untuk
memastikan bahwa mereka akan menghasilkan informasi yang dikehendaki dan bahwa
instruksi sudah benar.
3. Menulis, mengupdate, dan memelihara program komputer atau paket
perangkat lunak untuk menangani pekerjaan tertentu seperti pelacakan
inventaris, menyimpan atau mengambil data, atau mengontrol peralatan lainnya.
4. Menganalisis, meninjau, dan menulis ulang program, menggunakan grafik
dan diagram alur kerja, dan menerapkan pengetahuan tentang kemampuan komputer,
materi pelajaran, dan logika simbolik.
5. Melakukan atau revisi langsung, perbaikan, atau perluasan program
yang ada untuk meningkatkan efisiensi operasi atau beradaptasi dengan
persyaratan baru.
6. Berkonsultasi dengan manajerial, teknik, dan tenaga teknis untuk
memperjelas maksud program, mengidentifikasi masalah, dan menyarankan
perubahan.
7. Melakukan analisis sistem dan pemrograman tugas untuk memelihara dan
mengontrol penggunaan perangkat lunak komputer sistem sebagai programmer
sistem.
8. Menyusun dan menulis dokumentasi pengembangan program dan revisi
berikutnya, memasukkan komentar dalam kode instruksi sehingga orang lain dapat
memahami program ini.
9. Penyiapan diagram alur kerja rinci dan diagram yang menggambarkan
input, output, dan operasi logis, dan mengubahnya menjadi serangkaian instruksi
dikodekan dalam bahasa komputer.
10. Berkonsultasi dengan dan membantu operator komputer atau analis
sistem untuk mendefinisikan dan menyelesaikan masalah dalam menjalankan
program-program komputer.
5. Web Developers
Job Descriptions:
1. Mendesain, membangun, atau memelihara situs web, menggunakan
authoring atau bahasa scripting, alat penciptaan konten, alat manajemen, dan
media digital.
2. Meakukan atau update situs web langsung.
3. Menulis, desain, atau mengedit konten halaman web, atau yang lain
langsung memproduksi konten.
4. Berunding dengan tim manajemen atau pengembangan untuk
memprioritaskan kebutuhan, menyelesaikan konflik, mengembangkan kriteria
konten, atau memilih solusi.
5. Back-up file dari situs web untuk direktori lokal untuk pemulihan
instan dalam kasus masalah.
6. Mengidentifikasi masalah yang ditemukan oleh umpan balik pengujian
atau pelanggan, dan memperbaiki masalah masalah atau merujuk pada personalia
yang tepat untuk koreksi.
7. Evaluasi kode untuk memastikan bahwa itu adalah sah, benar
terstruktur, memenuhi standar industri dan kompatibel dengan browser,
perangkat, atau sistem operasi.
8. Menjaga pemahaman teknologi web saat ini atau praktek pemrograman
melalui melanjutkan pendidikan, membaca, atau partisipasi dalam konferensi
profesional, workshop, atau kelompok.
9. Menganalisis kebutuhan pengguna untuk menentukan persyaratan teknis.
10. Mengembangkan atau memvalidasi tes routine dan jadwal untuk
memastikan bahwa uji kasus meniru antarmuka eksternal dan alamat semua jenis
browser dan perangkat.
6. IT Project Managers
Job Descriptions:
1. Mengembangkan dan mengelola work breakdown structure (WBS) proyek
teknologi informasi.
2. Mengembangkan atau memperbarui rencana proyek untuk proyek-proyek
teknologi informasi termasuk informasi seperti tujuan proyek, teknologi,
sistem, spesifikasi informasi, jadwal, dana, dan staf.
3. Mengelola pelaksanaan proyek untuk memastikan kepatuhan terhadap
anggaran, jadwal, dan ruang lingkup.
4. Menyiapkan laporan status proyek dengan mengumpulkan, menganalisis,
dan meringkas informasi dan tren.
5. Menetapkan tugas, tanggung jawab, dan rentang kewenangan kepada
personil proyek.
6. Mengkoordinasikan rekrutmen atau pemilihan personil proyek.
7. Mengembangkan dan mengelola anggaran tahunan untuk proyek-proyek
teknologi informasi.
8. Mengembangkan rencana pelaksanaan yang mencakup analisis seperti
biaya-manfaat atau laba atas investasi.
9. Secara langsung atau mengkoordinasikan kegiatan personil proyek.
10. Menetapkan dan melaksanakan rencana komunikasi proyek.
7. Computer Systems Engineers
Job Descriptions:
1. Berkomunikasi dengan staf atau klien untuk memahami persyaratan
sistem tertentu.
2. Memberikan saran pada biaya proyek, konsep desain, atau perubahan
desain.
3. Dokumen desain spesifikasi, petunjuk instalasi, dan sistem informasi
terkait lainnya.
4. Verifikasi stabilitas, interoperabilitas, portabilitas, keamanan,
atau skalabilitas arsitektur sistem.
5. Berkolaborasi dengan engineer atau pengembang perangkat lunak untuk
memilih solusi desain yang tepat atau memastikan kompatibilitas komponen
sistem.
6. Mengevaluasi teknologi yang muncul saat ini untuk mempertimbangkan
faktor-faktor seperti biaya, portabilitas, kompatibilitas, atau kegunaan.
7. Memberikan bimbingan teknis atau dukungan untuk pembangunan atau tips
sistem.
8. Mengidentifikasi sistem data, perangkat keras, atau komponen
perangkat lunak yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pengguna.
9. Memberikan pedoman untuk menerapkan sistem yang aman untuk pelanggan
atau tim instalasi.
10. Memonitor operasi system untuk mendeteksi masalah potensial.
8. Network and Computer Systems Administrators
Job Descriptions:
1. Menjaga dan mengelola jaringan komputer dan lingkungan komputasi
terkait termasuk perangkat keras komputer, perangkat lunak sistem, perangkat
lunak aplikasi, dan semua konfigurasi.
2. Melakukan backup data dan operasi pemulihan kerusakan.
3. Mendiagnosa, memecahkan masalah, dan menyelesaikan perangkat keras,
perangkat lunak, atau jaringan lainnya dan masalah sistem, dan mengganti
komponen yang rusak bila diperlukan.
4. Merencanakan, mengkoordinasikan, dan melaksanakan langkah-langkah
keamanan jaringan untuk melindungi data, perangkat lunak, dan perangkat keras.
5. Mengkonfigurasikan, memonitor, dan memelihara aplikasi email atau
virus software perlindungan.
6. Mengoperasikan master konsol untuk memonitor kinerja sistem komputer
dan jaringan, dan untuk mengkoordinasikan komputer akses jaringan dan
penggunaan.
7. Memuat rekaman komputer dan disk, dan menginstal perangkat lunak dan
kertas printer atau form.
8. Desain, mengkonfigurasi, dan perangkat keras uji komputer, jaringan
lunak dan perangkat lunak sistem operasi.
9. Memonitor kinerja jaringan untuk menentukan apakah penyesuaian perlu
dibuat, dan untuk menentukan di mana perubahan harus dibuat di masa depan.
10. Berunding dengan pengguna jaringan tentang bagaimana untuk
memecahkan masalah sistem yang ada.SimakBaca secara fonetik.
9. Web Administrators
Job Descriptions:
1. Back up atau memodifikasi aplikasi dan data yang terkait untuk
menyediakan pemulihan kerusakan.
2. Menentukan sumber halaman web atau masalah server, dan mengambil
tindakan untuk memperbaiki masalah tersebut.
3. Meninjau atau memperbarui konten halaman web atau link pada waktu
yang tepat, menggunakan tool-tool.
4. Memonitor sistem untuk intrusi atau serangan denial of service, dan
melaporkan pelanggaran keamanan untuk personil yang tepat.
5. Menerapkan langkah-langkah keamanan situs web, seperti firewall atau
enkripsi pesan.
6. Mengelola internet / intranet infrastruktur, termasuk komponen
seperti web, file transfer protocol (FTP), berita dan server mail.
7. Berkolaborasi dengan tim pengembangan untuk membahas, menganalisis,
atau menyelesaikan masalah kegunaan.
8. Test backup atau pemulihan rencana secara teratur dan menyelesaikan
masalah.
9. Memonitor perkembangan web melalui pendidikan berkelanjutan, membaca,
atau partisipasi dalam konferensi profesional, workshop, atau kelompok.
10. Menerapkan update, upgrade, dan patch pada waktu yang tepat untuk
membatasi hilangnya layanan.
10. Computer Security Specialists
Job Descriptions:
1. Mengenkripsi transmisi data dan membangun firewall untuk menyembunyikan
informasi rahasia seperti sedang dikirim dan untuk menahan transfer digital
tercemar.
2. Mengembangkan rencana untuk melindungi file komputer terhadap
modifikasi disengaja atau tidak sah, perusakan, atau pengungkapan dan untuk
memenuhi kebutuhan pengolahan data darurat.
3. Meninjau pelanggaran prosedur keamanan komputer dan mendiskusikan
prosedur dengan pelanggar untuk memastikan pelanggaran tidak terulang kembali.
4. Memonitor penggunakan file data dan mengatur akses untuk melindungi
informasi dalam file komputer.
5. Monitor laporan saat ini dari virus komputer untuk menentukan kapan
untuk memperbarui sistem perlindungan virus.
6. Memofifikasi keamanan file komputer untuk memasukkan software baru,
memperbaiki kesalahan, atau mengubah status akses individu.
7. Melakukan penilaian risiko dan melaksanakan tes pengolahan data
sistem untuk memastikan fungsi pengolahan data kegiatan dan langkah-langkah
keamanan.
8. Berunding dengan pengguna untuk membahas isu-isu seperti akses data
komputer kebutuhan, pelanggaran keamanan, dan perubahan pemrograman.
9. Melatih pengguna dan meningkatkan kesadaran keamanan untuk memastikan
keamanan sistem dan untuk meningkatkan efisiensi server dan jaringan.
10. Mengkoordinasikan pelaksanaan rencana sistem komputer dengan
personil pendirian dan vendor luar.
Perbandingan struktur jabatan profesi IT dengan negara lain:
* Singapore
Pada model Singapore dilakukan pembagian berdasarkan tingkatan
senioritas. Misal pada System development dibagi menjadi:
1. Programmer
2. Analyst/Programmer
3. Senior Analyst/Programmer
4. Principal Analyst/Programmer
5. System Analyst
6. Senior System Analyst
7. Principal System Analyst
* Malaysia
Model Malaysia ini mirip dengan model Singapore, juga membedakan posisi
pekerjaan pada berbagai sektor bisnis. Tetapi berbeda dalam melakukan ranking
senioritas, misal untuk System Development:
1. Programmer
2. System Analyst/Designer
3. System Development Executive
* Inggris
Model British Computer Society (BCS)
Untuk model BCS pekerjaan diklasifikasikan dalam tingkatan sebagai
berikut :
Level 0 . Unskilled Entry
Level 1 . Standard Entry
Level 2 . Initially Trainded Practitioner
Level 3 . Trained Practitioner
Level 4 . Fully Skilled Practitioner
Level 5 . Experienced Practitioner/Manager
Level 6 . Specialist Practitioner/Manager
Level 7 . Senior Specialist/Manager
Level 8 . Principal Specialist/Experienced Manager
Level 9 . Senior Manager/Director
SERTIFIKASI PROFESI IT
Lembaga Sertifikasi Profesi IT
Beberapa negara telah mengembangkan dan mempromosikan sistem sertifikasi
yang khas bagi negara tersebut. Beberapa negara menerapkan dan membayar lisensi
kepada sistem serti_kasi yang ada. Beberapa negara menggunakan tenaga ahli
untuk melakukan ujian.
Jenis sertifikasi
Pada dasarnya ada 2 jenis sertikasi yang umum dikenal di masyarakat
* Sertifikasi akademik (sebetulnya tidak tepat disebut sertifikasi) yang
memberiakn gelar, Sarjana, Master dll
* Sertifikasi profesi. Yaitu suatu sertifikasi yang diberikan
berdasarkan keahlian tertentu unutk profesi tertentu.
Sayangnya sertifikasi akademik sulit memiliki implementasi langsung
dalam industri ICT. Disebabkan karena kecepatan perubahan serta standardisasi
antara Universitas. Di samping itu tujuan universitas memang berbeda dengan
tujuan industri. Universitas bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar
bukannya keahlian khusus atau kompetensi untuk profesi tertentu yang dibutuhkan
oleh industri. Spesialisasi yang terlalu sempit juga tidak cocok untuk
pengembangan universitas.
Sedangkan sertifikasi profesional pada dasarnya memiliki 3 model, yaitu
:
* Dikembangkan oleh Profesional Society, sebagai contoh British Computer
Society (BCS), Australian Computer Soicety (ACS), South East Asian Regional
Computer Confederation (SEARCC) etc
* Dikeluarkan oleh Komunitas suatu profesi, sebagai contoh Linux
Profesional, SAGE (System Administration Guild), CISA(IS Auditing)
[http://www.isaca.org/]
* Dikeluarkan oleh vendor sebagai contoh MCSE (by Microsoft), CCNA
(Cisco), CNE (Netware), RHCE (Red Hat) etc. Biasanya skill yang dibutuhkan
untuk memperoleh sertifikat ini sangat spesifik dan sangat berorientasi pada
suatu produk dari vendor tersebut.
Sertifikasi yang berbasiskan vendor sangat bergantung pada produk vendor
tersebut. Juga dikenal sebagai salah satu strategi pemasaran pada suatu
perusahaan (vendor). Dengan mempromosikan serti_kasi tersebut, maka perusahaan
tersebut dapat menjamin kepada kustomer mereka bahwa tersedia cukup dukungan
teknis (orang yang memiliki sertifikasi produk tersebut). Pada kenyataannya
pada pasar tenaga kerja, sertifikasi vendor ini sangat populer. Karena banyak
orang beranggapan bahwa dengan memiliki sertifikasi vendor ini maka masa depan
lapangan pekerjaan akan terjamin.
Dalam mengembangkan sertifikasi beberapa patokan yang sebaiknya
diterapkan :
* Harus berdasarkan ujian dan cukup sulit dan memiliki beberapa
tingkatan
* Pusat pelatihan harus disertifikasi sebelum dapat menawarkan suatu
sertifikasi
* Sertifikasi tak boleh bergantung pada suatu perusahaan atau suatu
institusi. Tetapi sertifikasi vendor sebaiknya juga diakui sebagai suatu
komponen untuk memperoleh sertikasi profesi
* Sertikasi harus mendorong terbentuknya industri lokal.
* Sertifikasi harus memperkecil jurang antara universitas (education)
dan industri. Harus dikembangkan pemetaan antara sertifikasi akademik dan
sertifikasi profesi. Juga mengurangi jurang antara aktifitas riset dan
industri.
* Serti_kasi harus mendorong orang untuk memahami pengetahuan dasar yang
berhubungan dengan keahlian terapan pada profesi tersebut. Hal ini akan
membantu orang untuk memperbaiki pengetahuannya, sebab mereka tidak ahnya
belajar dari "keahlian tertentu" untuk suatu saat saja, tetapi mereka
memiliki pengetahuan dasar untuk memehami teknologi baru.
* Sertifikasi tak boleh mengabaikan kemajemukan orang. Sebagai contoh
bahasa, dan kebiasaan lokal. Sehingga untuk kompetensi dalam bidang komunikasi,
kemampuan berbahasa lokal perlu dipertimbangkan juga.
A. Sertifikasi untuk Bahasa Pemrograman
Di bagian ini akan dibahas dua sertifikasi TI dalam hal penguasaan
kemampuan yang terkait dengan bahasa pemrograman. Yang dipilih adalah sertikasi
untuk bahasa pemrograman Java dan sertifikasi untuk bahasa pemrograman yang
menggunakan platform Microsoft .Net.
Java
Pengunaan bahasa Java dalam pembuatan aplikasi terus menunjukkan
peningkatan. Secara pasti bahasa pemrograman Java mulai merebut pangsa pasar
yang dulunya diisi oleh bahasa-bahasa seperti COBOL, Cobol, Visual Basic, C,
System/390 Assembler dan SmallTalk. Tentunya hal ini diikuti dengan semakin
tingginya kebutuhan akan tenaga profesional yang menguasai bahasa pemrograman
Java.
Sertifikasi Java dapat dimanfaatkan oleh paling tidak empat segmen.
Pertama, mereka yang ingin melakukan transisi karier dari posisi nonteknis ke
pengembangan aplikasi dan software. Yang dimaksud di sini adalah mereka yang
memiliki pengalaman nol dalam profesi TI tetapi tertarik untuk beralih profesi
ke bidang TI yang mungkin dinilai lebih menggiurkan.
Kedua, mereka yang sudah bergerak dalam bidang TI dan berniat untuk
melakukan perpindahan posisi di perusahaan tempat mereka bekerja. Jika Anda
sedang merancang sebuah rencana untuk meningkatkan kredibilitas, tanggung jawab
dan sukses di organisasi Anda saat ini, sertifikasi layak menjadi komponen
utama dari rencana tersebut, utamanya jika Anda bekerja di perusahaan kecil
atau menengah. Sementara jika Anda memiliki keterampilan TI tetapi tidak
memiliki pengalaman menggunakan Java, sertifikasi Java dapat memberi Anda
kesempatan untuk mencoba pekerjaan yang menggunakan Java.
Ketiga, konsultan Java yang ingin memvalidasi keterampilan mereka dan
meningkatkan kredibilitas mereka di mata klien.
Yang keempat adalah para profesional TI yang sedang memikirkan untuk
pindah perusahaan. Saat ini banyak lowongan kerja yang menyebutkan sertifikasi
Java sebagai suatu kualifikasi yang dapat mejadi nilai tambah. Tentu saja
adanya sertifikat dapat meningkatkan kemungkinan untuk mendapatkan kesempatan
bekerja di luar negeri dan dengan upah yang lebih tinggi.
Mendaki Tangga Sertifikasi Java
Sun menawarkan tiga jenjang sertifikasi bagi programmer Java. Dari
tingkat dasar ke advanced jenjang tersebut adalah: Sun Certified Programmer,
Sun Certified Developer, dan Sun Certified Architect. Setiap jenjang sertifikasi
membutuhkan jenjang sebelumnya. Contoh, untuk mengambil sertifikasi Developer
Anda harus memiliki sertifikasi Programmer. Sun Certified Programmer adalah
sertifikasi paling dasar dari Sun untuk programmer Java. Untuk dapat menjadi
seorang Certified Java Programmer, Anda harus lulus ujian Sun Certified
Programmer for the Java 2 Platform 1.4 yang biayanya US$ 150. Ujian pilihan
ganda ini dirancang untuk menguji pemahaman sintaks dan struktur Java pada
materi-materi berikut: Dasar-dasar bahasa Java, teknik dasar pemrograman
berorientasi obyek, penggunaan threads, dan kemampuan menggunakan paket standar
Java seperti java.awt, java.lang, java.io, dan java.util. Untuk pemegang
sertifikasi Java versi terdahulu dapat mengikuti ujian upgrade khusus.
Beberapa kursus yang dapat dikuti untuk mempersiapkan diri untuk
sertifikasi ini adalah Java Technology for Structured Programmers yang
ditujukan bagi mereka yang memiliki pengetahuan tentang bahasa pemrograman
terstruktur seperti COBOL; Java Programming Language for Non-Programmers yang
dirancang untuk programmer yang tidak memiliki pengalaman melakukan
pemrograman; dan Java Programming Language atau pengenalan Java untuk
programmer yang berpengalaman dengan bahasa pemrograman lain.
Sun Certified Developer adalah anak tangga selanjutnya dari sertifikasi
Sun. Anda mungkin berpikir hanya perlu sekali lagi mengerjakan soal-soal
pilihan ganda untuk menjadi seorang Certified Dava Developer, tetapi Sun
menuntut lebih banyak dalam ujian untuk jenjang ini.
Untuk sertifikasi SCJD selain harus sudah memiliki sertifikat SCJP, Anda
harus menyelesaikan tugas pemrograman yang dirancang untuk menguji aplikasi
keterampilan Java Anda dalam menghadapi persoalan dunia nyata . Untuk ujian
tugas pemrograman ini Anda harus membayar biaya US$ 250.
Contoh, tugas pemrograman tersebut memiliki skenario berikut: Setelah
membayar uang ujian, Anda mendownload sebuah code template dari Sun. Template
ini harus Anda gunakan untuk membuat sebuah aplikasi GUI yang memiliki
kemampuan untuk berkomunikasi dengan sebuah database melalui jaringan, dan
melakukan konversi data dari format teks ke format database tersebut. Selama
membuat program Anda diharuskan mendokumentasikan semua langkah yang Anda
lakukan. Aplikasi yag Anda buat akan dinilai berdasarkan maintainability,
penggunaan design pattern yang tepat, kejelasan kode, dan kesesuaian dengan
code convention.
Setelah tugas pemrograman, Anda masih harus mengikuti ujian esai dengan
biaya US$ 150, yang terdiri dari 5 sampai 10 soal esai, menanyakan berbagai hal
tentang tugas pemrograman yang Anda selesaikan.
Beberapa kursus yang dapat diikuti untuk mempersiapkan diri untuk
mengikuti SCJD adalah Object-Oriented Application Analysis and Design for Java
Technology (UML), yang merupakan kombinasi dari kuliah, tugas, dan diskusi yang
mengajarkan analisa dan perancangan sitem menggunakan UML. Selain itu juga Java
Programming Language Workshop yang memberikan pengalaman praktis melakukan
perancangan aplikasi menggunakan Java.
Kalau Anda lebih tertarik untuk mengambil suatu spesialisasi tertentu
dalam pemrograman Java seperti pemrograman aplikasi Web services atau aplikasi
mobile , pada jenjang developer ini Sun menawarkan empat jenis spesialisasi:
Sun Certified Web Component Developer (SCWCD), Sun Certified Business Component
Developer (SCBCD), Sun Certified Developer for Java Web Services (SCDJWS), dan
Sun Certified Mobile Application Developer untuk platform J2ME (SCMAD). Untuk
setiap spesialisasi ini Anda harus lulus satu ujian pilihan ganda yang
tergantung jenis spesialisasi yang ingin Anda ambil. Biaya untuk setiap ujian
berkisar US$ 150.
Sun Certified Enterprise Architect for J2EE adalah sertifikasi premium
dari Sun. Sebagaimana dicerminkan oleh namanya, sertifikasi ini sangat berfokus
pada enterprise. Ini berarti pemegang sertifikasi ini dapat menangani
pengembangan aplikasi berskala besar dengan tingkat availability yang tinggi.
Untuk mendapatkannya, seseorang harus memiliki kedua sertifikat SCJP dan SCJD,
lulus sebuah ujian pilihan untuk menguji pengetahuan seputar Java. Apabila
lulus ujian pertama dilanjutkan menyelesaikan sebuah tugas pemrograman seperti
pada saat pengambilan SCJD, dan diakhiri dengan sebuah ujian esai.
Untuk persiapan mengikuti sertifikasi SCEA Anda dapat mengikuti kursus
Architecting and Designing J2EE Applications dan Developing Applications for
the J2EE Platform dari Sun. Materi pada kursus tersebut difokuskan pada
topik-topik seperti konsep pemrograman berorientasi obyek tingkat advanced, UML
dan Enterprise Java Beans (EJB), dan aplikasi Standard Architecture Design
Patterns.
Microsoft.Net
Untuk para developer ada dua jenis sertifikat yang ditawarkan oleh
Microsoft sebagai pengakuan atas keahlian dalam pengetahuan dan keterampilan
Microsoft .Net : Microsoft Certification Application Developer (MCAD) dan
Microsoft Certified Solution Developer (MCSD).
Sertifikasi MCAD dibuat oleh Microsoft sebagai respon terhadap kebutuhan
industri akan sebuah sertifikasi yang memungkinkan mereka untuk menunjukkan
keterampilan yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan, memaintain, dan
mendeploy aplikasi Web atau desktop berbasis Windows dengan skala kecil sampai
menengah. MCAD ditujukan untuk mereka yang lingkup pekerjaannya meliputi
pengembangan aplikasi, komponen, atau layanan database dan jaringan berskala
kecil sampai menengah pada platform Windows.
Sebaiknya untuk mengambil sertifikasi MCAD Anda paling tidak sudah
memiliki pengalaman 1 - 2 tahun dalam membuat aplikasi dan tidak asing dengan
platform Microsoft .Net. Lingkup profesi yang terkait dengan sertifikasi ini di
antaranya adalah programmer, analis, dan software developer.
Untuk mendapatkan sertifikasi MCAD kandidat harus terlebih dahulu lulus
dua ujian inti dan satu ujian pilihan dalam suatu area spesialisasi. Untuk
ujian inti Anda dapat memilih satu ujian dalam spesialisasi Web Application
Development atau Windows Application Development. Untuk satu ujian inti lagi
Anda harus mengikuti ujian dalam bidang XML Web Services dan Server Components.
Sementara untuk ujian pilihan Anda harus membuktikan diri dengan melewati suatu
ujian keahlian dalam menggunakan salah satu produk server Microsoft, atau
melakukan implementasi application security dengan platform Microsoft .Net.
Sertifikasi yang kedua adalah Microsoft Certified System Developer
(MCSD). Sertifikat MCSD merupakan salah satu sertifikat TI dengan reputasi yang
dikenal baik di kalangan industri. Dengan mengantongi sertifikat MCSD,
seseorang dianggap telah mampu mendemonstrasikan kemampuan yang dibutuhkan
untuk memimpin sebuah organisasi dalam proses perancangan, implementasi, dan
administrasi dari suatu solusi bisnis dengan menggunakan produk Microsoft.
Karena fokusnya pada kepemimpinan dalam proses pengembangan solusi
bisnis berskala enterprise, lingkup profesi yang cocok dengan sertifikasi ini
adalah software engineer, software development engineer, software architect,
and konsultan. Seorang kandidat sertifikasi MCSD diharapkan sudah memiliki
pengalaman minimal dua tahun dalam pengembangan solusi dan aplikasi.
Untuk mendapatkan sertifikasi MCSD untuk Microsoft .Net seorang kandidat
harus lulus dalam empat ujian inti dan satu ujian pilihan. Ujian inti meliputi
satu ujian dalam bidang Web Application Development, satu ujian dalam bidang
Windows Application Development, satu ujian dalam bidang XML Web Services and
Server Components, dan satu ujian dalam bidang Solution Architecture. Untuk
ujian pilihan Anda harus membuktikan diri dengan melewati suatu ujian keahlian
dalam menggunakan salah satu produk server Microsoft atau melakukan
implementasi application security dengan platform Microsoft .Net.
Walaupun ujian MCSD meliputi bidang-bidang yang sama dengan ujian MCSA,
setiap ujian memiliki tingkatan kesulitan yang lebih tinggi dibanding MCSA.
Pilihan untuk mengambil sertifikat MCSA atau MCSD sebaiknya ditentukan
berdasarkan jenis peran kerja yang sedang atau ingin dijalani.
B. Sertifikasi untuk Database
Setelah membahas sertifikasi untuk bahasa pemrograman, pada bagian ini
akan dibahas macam sertifikasi untuk keterampilan dalam teknologi database yang
banyak digunakan. Kami memilih sertifikasi untuk Oracle dan Microsoft SQl
Server.
Oracle
Sampai sekarang perusahaan software kedua terbesar di dunia ini masih
merupakan penikmat pangsa pasar terbesar untuk software database. Ini membuat
sertifikasi Oracle menjadi salah satu sertifikasi yang paling populer dan
banyak dicari. Laporan IDC Certified Report 2002 menyebutkan bahwa sertifikasi
Oracle adalah kualitas yang paling dicari oleh pasar TI.
Dalam situsnya Oracle menyebutkan bahwa 97 dari pemegang Oracle
Certified Professional (OCP) mengatakan bahwa mereka diuntungkan oleh
sertifikasi tersebut, 89% merasa kepercayaan diri terkait penguasaan keahlian
Oracle meningkat, dan 96% mengaku menganjurkan program sertifikasi Oracle
kepada orang lain. Sementara bagi perusahaan yang memiliki pegawai yang telah
tersertifikasi, Oracle mengklaim bahwa berdasarkan survai perusahaan-perusahaan
tersebut melaporkan penurunan waktu downtime sebesar 49%.
Untuk memenuhi kebutuhan industri akan berbagai spesialisasi keahlian
dalam menggunakan teknologi Oracle, Oracle saat ini menawarkan tiga jenis
sertifikasi Oracle. Setiap jalur sertifikasi dirancang untuk menguji penguasaan
pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan teknologi Oracle untuk suatu
bidang kerja tertentu seperti developer, administrator, atau Web server
administrator.
Oracle Certified DBA adalah sertifikasi yang menguji penguasaan
teknologi dan solusi Oracle dalam menjalankan peran sebagai administrator
database. Pada jalur sertifikasi ini terdapat tiga jenjang sertifikasi berikut:
• Oracle Certified DBA Associate, dengan sertifikasi pada jenjang ini
sesorang dianggap memiliki pengetahuan dasar yang memungkinkan mereka bekerja
sebagai anggota yunior dalam sebuah tim yang terdiri dari administrator
database atau pengembang aplikasi. Ujian untuk mengambil sertifikasi ini
meliputi dasar-dasar SQL dan dasar-dasar administrasi database. Sertifikasi ini
tersedia untuk database Oracle9i dan Oracle 10g dengan sedikit perbedaan pada
jumlah ujian yang harus dikuti.
• Oracle Certified DBA Professional, sertifikasi ini ditujukan bagi
pemegang sertifikasi jenjang Associate yang ingin meningkatkan penguasaan
teknologi Oracle dalam administrasi database. Pada jenjang ini kandidat akan
mengikuti ujian yang meliputi teknik-teknik lanjut dari administrasi database
dan juga teknik-teknik dalam melakukan performance tuning. Sertifikasi ini juga
tersedia untuk database Oracle9i dan Oracle 10g dengan sedikit perbedaan pada
jumlah ujian yang harus dikuti [lihat Tabel]. Pada jenjang ini kandidat yang
berminat juga dapat mengambil ujian tambahan untu untuk spesialisasi manajemen
database Oracle pada lingkungan sistem operasi Linux.
• Oracle Certified DBA Master, merupakan jenjang tertinggi dalam jalur
sertifikasi DBA. Seorang OCM adalah seorang DBA profesional yang sudah teruji
dalam menangani aplikasi dan sistem database yang memiliki karakter mission
critical. Berbeda dengan ujian pada jenjang OCA dan OCM yang berupa ujian
teori, ujian OCM mengambil bentuk praktikum di sebuah lab khusus di mana
kandidat diminta untuk memberikan solusi terhadap berbagai skenario
permasalahan yang meliputi konfigurasi database, konfigurasi jaringan database,
konfigurasi dan penggunaan Oracle Enterprise Manager, dan hal-hal kritis
seperti manajemen kinerja dan database recovery. Untuk wilayah Asia-Pasifik,
ujian OCM hanya dapat dilakukan di lab Oracle yang terdapat di Hongkong dan
Seoul.
Untuk jalur sertifikasi DBA juga tersedia ujian untuk mengupgrade
sertifikasi Oracle versi terdahulu untuk mendapatkan sertifikasi Oracle
terbaru.
- Oracle Certified Developer. Jalur Sertifikasi ini ditujukan bagi
mereka yang ingin mendapatkan pengakuan akan penguasaan pegetahuan dan
keterampilan penggunaan teknologi Oracle seperti PL/SQL dan Oracle Forms dalam
mengembangkan berbagai aplikasi dan solusi. Pada jalur sertifikasi Developer
terdapat tiga jenjang sertifikasi berikut :
• Oracle9i PL/SQl Developer Certified Associate, profesional dengan
sertifikasi jenjang ini memiliki pengetahuan dasar yang memungkinkan peran
fungsional sebagai pengembang aplikasi Oracle9i. Untuk sertifikasi ini kandidat
harus mengikuti dua ujian yang meliputi dasar-dasar SQL dan PL/SQL serta teknik
pemrograman dengan menggunakan PL/SQL.
• Oracle9iForms Developer Certified Professional, untuk memiliki
sertifikasi ini kandidat harus sudah memiliki sertifikasi jenjang OCA. Pemegang
OCA yang ingin mendapatkan sertifikasi OCP harus mengikuti satu ujian yang
meliputi materi pengembangan aplikasi Internet menggunakan Oracle9iForms.
Selain kedua jenjang tersebut pemegang sertifikasi Oracle versi
terdahulu dapat mengikuti ujian upgrade untuk mendapatkan sertifikasi Oracle versi
terbaru.
- Oracle9iAS Web Administrator. Seiring meningkatnya kebutuhan akan
profesional dalam bidang administrasi Web, Oracle membuka sebuah jalur
sertifikasi bagi mereka yang menginginkan pengetahuan dan keterampilan sebagai
Web Administrator untuk Oracle9i Application Server. Jalur sertifikasi ini baru
menyediakan jenjang Oracle9iAS Web Administrator Certified Associate. Untuk
mendapatkan sertifikasi ini kandidat harus mengikuti satu ujian yang meliputi
materi administrasi dasar Oracle9i Application Server.
Salah satu yang membuat sertifikasi Oracle menjadi salah satu sertifikat
TI dengan reputasi yang tinggi adalah tingkat kesulitan untuk mendapatkan
sertifikasi tersebut. Untuk setiap ujian, peserta baru dinyatakan lulus apabila
skornya minimal 70 %. “Saya selalu menanyakan kesiapan setiap calon peserta
ujian sertifikasi. Ujian Oracle tidak murah dan tidak mudah sehingga sayang
sekali apabila harus tidak lulus,” ujar Mardjuki (Education Director, Oracle
University Indonesia).
Di lain pihak hal tersebut membuat pemegang sertifikat Oracle menjadi
barang langka. Di Indonesia misalnya, menurut Mardjuki baru ada sekitar 300
pemegang sertifikat jenjang OCP, sementara untuk jenjang OCM jumlah mungkin
hanya sebatas hitungan jari.
Microsoft
Microsoft menawarkan satu jenis sertifikasi untuk penguasaan teknologi
produk database andalannya, Microsoft SQl Server. Microsoft Certified DBA
adalah sertifikasi yang diberikan sebagai pengakuan kemampuan merancang,
mengimplementasi, dan melakukan administrasi database Microsoft SQl Server.
Untuk mendapatkan sertifikasi MCDBA setiap kandidat harus lulus tiga
ujian inti dan satu ujian pilihan. Ujian inti ini terdiri dari satu ujian untuk
materi administrasi SQL Server, satu ujian perancangan database SQL Server, dan
satu ujian Windows 2000 Sever atau Windows Server 2003. Sebagai tambahan ujian
inti, kandidat harus lulus satu ujian pilihan dalam salah satu bidang keahlian
produk
Microsoft.
C. Sertifikasi untuk Office
Sebagai aplikasi desktop, Microsoft Office mungkin menjadi aplikasi yang
paling akrab dengan keseharaian pekerjaan kita. Mulai dari membantu menulis
surat sampai membuat perencanaan proyek. Populernya aplikasi Microsoft Office
dan kemudahan pemakaiannya seringkali membuat banyak penggunanya tidak merasa
perlu untuk mempelajarinya secara serius. Padahal hal tersebut mungkin
berakibat pada rendahnya utilitas pemanfaatan berbagai feature yang sebenarnya
disediakan oleh Microsoft Office, dan tanpa disadari membuat kerja tidak
seefisien seharusnya.
Sertifikasi Microsoft Office Specialist (Office Specialist) adalah
sertifikasi premium untuk aplikasi desktop Microsoft. Sertifikasi ini merupakan
sertifikasi dengan standar global untuk validasi keahlian dalam menggunakan
Microsoft Office dalam meningkatkan produktivitas kerja.
Fokus dari sertifikasi Office Specialist adalah mengevaluasi pemahaman
menyeluruh terhadap program-program Microsoft Office dan Microsoft Project,
kemampuan untuk menggunakan feature-feature advanced, dan kemampuan untuk
mengintegrasikan program-program Office dengan software lain.
Sertifikasi Office Specialist tersedia dalam tiga jalur: Office 2003
Editions, Office XP, dan Office 2000. Untuk setiap jalur sertifikasi terbagi
dalam tiga jenjang keahlian, yaitu Specialist, Expert, dan Master.
Selain untuk program-program yang termasuk suite aplikasi Microsoft
Office, sertifikasi Office Specialist juga menawarkan sertifikasi khusus untuk
Microsoft Project 2002 dan Microsoft Project 2000. Ujian sertifikasi Office
Specialist untuk Microsoft Project difokuskan pada kemampuan menggunakan
berbagai toolMicrosoft Project dalam pelaksanaan berbagai tahapan proyek,
seperti perencanaan proyek, kustomisasi grafik dan laporan kemajuan proyek, dan
memfasilitasi berbagai kegiatan kolaborasi dan komunikasi tim.
Daftar Authorized Training Partners
Jika Anda sudah memiliki cukup pengalaman dan merasa yakin menguasai
software untuk sertifikasi yang ingin Anda ambil, tidak ada salahnya langsung
memasuki ruang ujian. Namun jika masih ragu-ragu, ada baiknya mengikuti
training yang diselenggarakan oleh beberapa training center yang ada.
Sebagai panduan, berikut beberapa training center yang menjadi partner
beberapa vendor aplikasi pemberi sertifikasi tersebut.
Daftar Authorized Training Partners
Vendor Training Partners
Adobe Digital Studio
Alias Digital Studio
CIW PT Intellisys TriPratama
PT Executrain Nusantara Jaya
CompTIA PT States Information technology
Informatics
Cisco Training Partners (PT Datacraft Indonesia)
PT Inixindo
80 lembaga pendidikan yang menjadi Cisco Academy Partner
Macromedia Digital Studio
Sekolah Web Indonesia
Informatics
Microsoft PT Asaba Computer Center
PT Ebiz Infotama
PT Executrain Nusantara Jaya
PT Intellisys TriPratama
PT Iverson Technology
PT Mitra Integrasi Informatika
PT NETtrain Infotama
PT Sarana Solusindo Informatika
PT Sentra Karya Informatika
Oracle PT Asaba Computer Center
PT Inixindo
PT Mitra Integrasi Informatika
SUN PT Inixindo
WOW WEB-C
D. Sertifikasi di Bidang Jaringan
Sertifikasi yang paling populer di bidang jaringan adalah sertifikasi
Cisco. Memang bukan rahasia bahwa Cisco merupakan pemegang pangsa pasar
terbesar di bidang jaringan sampai saat ini. Selain sertifikasi Cisco,
sertifikasi di bidang jaringan yang juga cukup populer adalah sertifikasi yang
diberikan oleh CompTIA, Novell, dan Solaris.
Cisco
Cisco memiliki tiga jenjang sertifikasi, yaitu Associate, Professional,
dan Expert. Jenjang sertifikasi Cisco secara umum meliputi Cisco Certified
Network Associate (CCNA), Cisco Certified Network Professional (CCNP), dan
Cisco Certified Internetworking Expert.(CCIE). Selain tiga jenjang umum
tersebut, Cisco juga memiliki jalur spesialisasi, seperti network design,
security, dan business networking. Beberapa jenis sertifikasi untuk jalur
spesialisasi ini di antaranya adalah Cisco Certified Designing Associate
(CCDA), Cisco Certified Designing Professional (CCDP), dan Cisco Security
Specialist 1 (CSS1), dan lain sebagainya.
Cisco Certified Network Associate (CCNA) merupakan fondasi awal untuk
menapaki jenjang sertifikasi yang lain. Pemegang sertifikasi ini diharapkan
sudah profesional dalam hal menginstall, mengkonfigurasi, dan mengoperasikan
jaringan LAN atau WAN untuk jaringan kecil (100 client/PC atau kurang).
Sementara bagi yang mengambil spesialisasi di bidang network design. Kesempatan
kerja bagi pemegang sertifikasi ini umumnya adalah network administrator.
Jenjang berikutnya adalah Cisco Certified Network Professional (CCNP).
Pada jenjang ini pemegang sertifikasi dianggap telah ahli dalam hal
menginstall, mengkonfigurasi, serta memecahkan permasalahan LAN atau WAN dengan
skala yang lebih luas (100 - 500 client/PC). Untuk mencapai jenjang ini peserta
harus mengikuti empat jenis ujian, seperti membangun internetwork, multilayer switch
network, remote access network, dan troubleshooting.
Untuk memperoleh dua jenis jenis sertifikasi tersebut ada dua cara yang
bisa ditempuh dengan mengikuti kursus pada training center, atau mengikuti
pendidikan melalui Cisco Academy Program. Cisco Academy Program merupakan
program pendidikan yang digelar Cisco bekerja sama dengan beberapa perguruan
tinggi dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) TI.
Berbeda dengan mengikuti kursus yang hanya membutuhkan waktu 10 hari,
pendidikan melalui Academy Program ini memerlukan waktu lebih panjang, sekitar
8 bulan - 1 tahun. Kelebihannya, program ini memungkinkan bagi peserta yang
belum memiliki pengalaman di lapangan untuk memperoleh sertifikasi dari Cisco.
Saat ini ada 80 lembaga pendidikan yang menjadi partner Cisco dalam Cisco
Academy Program.
Jika Anda ingin mengikuti training untuk mempersiapkan ujian sertifikasi
CCNA ini setidaknya Anda harus menyiapkan anggaran sekitar US$ 500. Sementara
untuk training CCNP diperlukan untuk jangka waktu 20 hari dengan biaya sekitar
US$ 2900. Menurut Kurnijanto E Sanggono (Marketing Manager, Cisco Indonesia),
training ini sifatnya lebih sebagai penyegaran, sebaiknya kandidat sudah
memiliki pengalaman dalam menangani masalah jaringan.
CCIE merupakan jenjang tertinggi dalam jalur sertifikasi Cisco yang
artinya pemangang sertifikasi ini telah mampu mengelola dan menangani berbagai
permasalahan dalam jaringan sampai skala enterprise. Jenjang ini tidak mudah
untuk diraih karena setidaknya kandidat harus sudah mengantongi sertifikasi CCNA
dan CCNP terlebih dahulu. Tidak heran jika pemegang sertifikasi ini masih cukup
langka, dan menjadi rebutan di bursa pencari tenaga TI. Menurut Kurnijanto,
jumlah peraih sertifikasi CCIE ini di Indonesia belum ada 30 orang. Sementara
peraih CCNP sudah lebih dari 2000 orang, dan peraih sertifikasi CCNA sudah di
atas 10.000 orang.
Seseorang yang berhasil memperoleh sertifikasi CCIE benar-benar
merupakan kandidat yang terpilih karena dari data Cisco kurang dari 3% peraih
CCNP yang berhasil ke jenjang CCIE. Melewati ujian CCIE juga tidak mudah karena
selain harus menyelesaikan soal-soal pilihan berganda dalam waktu 2 jam,
peserta juga harus mampu mengkonfigurasi dan mengatasi masalah pada lokasi yang
ditunjuk oleh Cisco dalam waktu 8 jam.
CompTIA
CompTIA memiliki beberapa jalur sertifikasi untuk menunjukkan keahlian
di bidang jaringan, di antaranya adalah Comptia Network+, CompTIA Security+.
Selain dua sertifikasi tersebut, CompTIA juga memiliki beberapa pilihan
sertifikasi mengenai pengenalan hardware, yaitu CompTIA A+ dan CompTIA Server+.
CompTIA A+ merupakan sertifikasi paling dasar dari CompTIA yang
ditujukan bagi pemula yang ingin meniti karier di bidang TI, atau menjadi
teknisi komputer. Sertifikasi CompTIA A+ merupakan bentuk validasi kemampuan
bahwa seseorang telah memiliki pengetahuan dasar di bidang hardware dan
software. Beberapa ujian untuk meraih sertifikasi ini meliputi pengetahuan
terhadap teknologi hardware dan sistem operasi secara umum, di mana peserta
diharapkan sudah dapat menginstall, mengkonfigurasi, mendiagnosa, dan mengelola
jaringan pada skala kecil. Jenis sertifikasi ini juga sering dijadikan landasan
bagi kandidat untuk mengikuti jenjang sertifikasi yang lebih tinggi dari vendor
lain, seperti MCSA dari Microsoft dan CNE dari Novell.
CompTIA Server+ merupakan pengakuan terhadap seseorang yang telah
memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai teknologi Industry Standard Server
Architecture (ISSA). Meskipun CompTIA Server+ tidak mensyaratkan untuk
memperoleh sertifikasi A+ terlebih dahulu, peserta dianjurkan untuk mengikuti
sertifikasi tersebut. CompTIA Server+ merupakan jenjang lebih lanjut yang
mempersiapkan kandidat sebagai teknisi komputer dan server untuk tingkat atas.
Diharapkan kandidat mampu menginstall, mengupgrade, mengkonfigurasi, mengelola,
dan memecahkan masalah.
CompTIA Network+ setingkat dengan sertifikasi CCNA merupakan sertifikasi
yang menguji penguasaan teknologi jaringan dalam menjalankan peran sebagai
network support atau network administrator. Sebagai bekal mengikuti ujian
sertifikasi ini, selain melalui training yang membutuhkan waktu sekitar satu
minggu dengan biaya sekitar US$ 250, para peserta sebaiknya sudah berpengalaman
mengelola jaringan setidaknya dalam jangka waktu 9 bulan. Para peserta ujian
sertifikasi Nework + juga harus sudah mengantongi sertifikasi CompTIA A+.
Beberapa training center mengemas dua program ini menjadi satu paket.
Jika Anda ingin diakui sebagai ahli di bidang sekuriti, CompTIA juga
memiliki jalur sertifikasi khusus, yaitu CompTIA Security+. Materi ujian
sertifikasi Security+ meliputi beberapa topik yang berkaitan dengan keamanan
dalam berbagai industri, seperti communication security, infrastructure
security, cryptography, access control, external attack, dan lain sebagainya.
Untuk mempersiapkan ujian sertifikasi peserta dapat mengikuti training. Namun
sebaiknya peserta sudah berpengalaman setidaknya dua tahun dalam menangani
jaringan, utamanya yang berkaitan dengan masalah sekuriti.
E. Sertifikasi di Bidang Computer Graphics dan Multimedia
Peluang karier di bidang Computer Graphics dan Multimedia sangat luas,
mulai dari designer, art director, web designer, editor, multimedia artist,
visualizer, visual effect artist, dan banyak lagi. Tidak heran jika training di
bidang animasi, desain grafis, desain Web, digital video, dan digital imaging
ini semakin diminati.
Apa yang bisa Anda lakukan jika Anda ingin diakui sebagai ahlinya di
bidang desktop publishing, animasi, digital video, atau desain Web? Tentu saja
Anda bisa menempuh berbagai training dan jalur sertifikasi yang ditawarkan oleh
vendor-vendor aplikasi yang bergelut di bidang multimedia ini.
Beberapa vendor yang mengeluarkan sertifikasi di bidang ini adalah
Adobe, Macromedia, Autodesk, dan Maya. Menurut Andi Surya Budiman (Direktur,
Digital Studio), peminat training computer graphics dan multimedia, khususnya
di Idonesia, semakin banyak tetapi masih jarang yang mengambil jalur
sertifikasi. Umumnya peserta sudah merasa cukup bekal dengan mengantongi
certificate of attendance atau sertifikat yang didapat dengan mengikuti
training dengan kurikulum dari vendor aplikasi tersebut.
Andi juga menekankan bahwa sertifikasi akan sangat berarti ketika Anda
ingin berkompetisi dengan tenaga-tenaga TI dari manca negara. “Beberapa siswa
yang sudah mengantongi sertifikasi bahkan mendapat pengurangan kredit atas mata
pelajaran yang harus diambil ketika melanjutkan studi di luar negeri,” ungkap
Andi.
Adobe, Macromedia, dan Alias
Sertifikasi yang dimiliki Adobe dinamakan ACE (Adobe Certified Expert).
ACE ditujukan untuk para Graphics Designer, Web Designer, Developer, dan
profesional bisnis yang ingin menunjukkan kemampuan mereka dalam memahami
produk Adobe.
Seseorang yang memperoleh sertifikasi ACE artinya mampu
mendemonstrasikan keahliannya menggunakan satu atau lebih produk dari Adobe.
Sertifikasi Adobe yang banyak digunakan industri adalah di bidang desktop
publishing yang meliputi aplikasi Photoshop, Illustrator, dan InDesign; serta
di bidang digital video meliputi aplikasi Premiere dan After Effect.
Adobe membagi jalur sertifikasi menjadi dua, yaitu sertifikasi untuk
satu produk dan spesialis. Untuk satu produk misalnya ACE Adobe InDesign CS,
artinya peserta telah lulus ujian Adobe InDesign CS.
Sedangkan untuk sertifikasi spesialis, terdapat beberapa pilihan yaitu
ACE Print Specialist, Web Specialist, dan Video Specialist. Untuk bisa
memperoleh gelar atau sertifikasi ACE Print Specialist peserta harus mampu
melewati beberapa ujian meliputi Adobe InDesign, Adobe Acrobat, dan Adobe
Illustrator atau Adobe Photoshop. Untuk ACE Web Specialist, peserta harus lulus
ujian Adobe Photoshop, Adobe GoLive, dan Adobe Illustrator atau Adobe Acrobat.
Sementara untuk menjadi ACE, Video Specialist, peserta harus lulus ujian Adobe
Photoshop, Adobe Premiere, dan Adobe Affter Effects.
Jika kandidat mampu menguasai, dan lulus semua produk suite Adobe (Adobe
Acrobat, Adobe GoLive, Adobe Illustrator, Adobe InDesign, dan Adobe Photoshop),
ia akan memperoleh gelar tertinggi, yaitu ACE Creative Suite Master.
Seperti Adobe, Macromedia memiliki sertifikasi yang menunjukkan
kemampuan seseorang telah menguasai satu atau lebih produk dari Macromedia.
Beberapa sertifikasi yang dimiliki Macromedia adalah Certified Macromedia Flash
MX Developer, Certified Macromedia Flash MX Designer, Certified ColdFusion MX
Developer, dan Certified Dreamweaver MX Developer. Untuk memperoleh gelar
tersebut Anda bisa mengikui ujian di salah satu testing center VUE (Virtual
University Enterprise).
Lalu jika ingin diakui sebagai ahli di bidang grafis dan animasi 3D, Anda
dapat mengantongi sertifikasi dari Alias dengan menguasai aplikasi Maya. Maya
mengintegrasikan teknologi render tingkat lanjut, visual effect, animasi, dan
modeling yang banyak digunakan video artist, game developer, maupun Web
Designer dalam pembuatan film, game, maupun content Web yang banyak menggunakan
animasi 3D.
Untuk mempersiapkan ujian sertifikasi dari Adobe, Macromedia, atau Alias
tersebut selain dengan mengikuti training, dianjurkan untuk menggunakan produk
tersebut selama minimal satu tahun.
Certified Internet Web Master
Jika ingin dianggap jago di bidang Internet, Anda bisa mengambil
sertifikasi yang dikeluarkan oleh Certified Internet Web Master(CIW). Jalur
sertifikasi CIW ini sangat beragam mulai sertifikasi untuk pemula sampai
master.
Sertifikasi paling dasar yang sekaligus disyaratkan untuk mengambil
sertifikasi untuk tingkat lebih lanjut adalah CIW Associates. CIW Associates
adalah sertifikasi yang menguji penguasaan dasar teknologi Internet, seperti
Web browser, FTP dan e-mail, Web page authoring menggunakan XHTML, dasar-dasar
infrastuktur jaringan, dan manajemen proyek. Sertifikasi ini ditujukan bagi
mereka yang bekerja sebagai business development, advertising, dan sales.
Jenjang berikutnya adalah CIW Profesional dan CIW Master. Untuk menjadi
mendapat gelar master terdapat empat pilihan jalur spesialisasi, yaitu Master
CIW Designer, Master CIW Administrator, Master CIW Web Site Manager, dan Master
CIW Enterprise Develper. Masing-masing jalur memiliki pilihan spesialisasi yang
harus ditempuh. Sebelum mencapai tingkat master, Anda dapat meraih gelar CIW
Profesional jika bisa melewati ujian CIW Associate dan salah satu spesialisasi
yang dari empat jalur yang tersedia tersebut.
Selain jalur tersebut, CIW juga memiliki beberapa pilihan sertifikasi
khusus, seperti CIW Security Analist dan CIW Web Developer.
Organisasi sertifikasi
World Organization of Webmasters
Di bidang Internet, selain sertifikasi dari CIW juga ada sertifikasi
yang dikeluarkan oleh World Organization of Webmasters (WOW). Sertifikasi yang
dikeluarkan oleh WOW ini juga terdiri dari beberapa jenjang. Jenjang dasar
terdiri dari WOW Certified Apprentice Webmaster (CAW), WOW Certified Web
Designer Apprentice (CWDSA), WOW Certified Web Developer Apprentice (CWDVA),
dan WOW Certified Web Administrator Apprentice (CWAA). Sedangkan untuk jenjang
yang lebih tinggi adalah WOW Certified Professional Webmaster (CPW).
Dengan sertifikasi CAW, seseorang dianggap memiliki pengetahuan dasar
mengenai Internet dapat membuat layout halaman Web, membuat content yang kaya
dan nyaman, membuat dan memanipulasi image. CWDSA lebih ditujukan bagi para
calon Web Designer. Pada pilihan ini kandidat diharapkan menguasai seni
mendesain Web agar lebih artistik dan menarik. CWDVA ditujukan bagi para
pengembang Web yang lebih banyak berurusan dengan struktur dan interaksi dalam
menciptakan situs Web. Sedangkan bagi para Web administrator jalur sertifikasi
yang bisa diambil adalah CWAA yang lebih banyak berkecimpung dengan
infrastruktur software dan hardware yang mendukung komunikasi Internet. Jenjang
yang lebih profesional atau CPW bisa langsung diraih secara otomatis jika
kandidat berhasil memperoleh empat sertifikasi pada tingkat Apprentice. Berbeda
dengan sertifikasi CIW dimana ujian dapat Anda ikuti melalui testing center
yang menjadi partner Promatic, sertifikasi dari WOW ini dapat Anda peroleh
dengan mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh WOW.
Australian Computer Society Certification Scheme
ACS dibentuk pada tahun 1965 dan merupakan satu-satunya himpunan TI di
Australia. Beranggotakan sekitar 15.500 orang, sehingga termasuk salah satu
himpunan komputer terbesar di dunia berdasarkan jumlah anggota per kapita.
Materi yang diujikan pada sistem sertifikasi ini terdiri dari 2 subjek utama
trend TI, legal bisinis, issue etik, dan Spesialis dalam area Project
Manajement, Applications Planning, System Integration, dan Data Communication.
Model sertifikasi ACS ini memiliki kesesuaian dengan model SRIG-PS yaitu : Data
Communication Specialists dan System Integration Specialist. ACS merencanakan
untuk mengembangkan sertifikasi untuk Security Specialist.
Pada pelaksanaan ujian digunakan ujian tertulis, multiple choice,
pekerjaan proyek dan wawancara. Para peserta ujian harus memiliki gelar dalam
bidang komputer dan memiliki pengalaman praktis minimal 4 tahun. Sertifikasi
ini dikenal di Australia, karena dilaksanakan oleh ACS yang merupakan wadah
Profesional TI di Australia. Pada saat ini sekitar 420 calon peserta ujian.
Beberapa Universitas di Australia memberikan kredit bagi subjek sertifikasi
ini. Materi dan silabus tersedia untuk setiap subyek, yang terdiri dari,
outline, buku bacaan, buku teks, dan video. Seluruh materi ini dikembangkan
oleh para praktisi TI Australia yang terkemuka.
Karena disebabkan selalu berubahnya Teknologi Infomrasi, maka setiap
pemegang sertifikat wajib mengikuti re-sertifikasi setelah 5 tahun. Ini dapat
dilakukan dengan duduk mengikuti ujian ulang atau dengan mengikuti 30 jam
profesional development, melalui Practising Computer Profesional Scheme.
ACS Certification System ini ditawarkan melalui proses belajar jarak
jauh melalui Deakin University. Dan pusat-pusat ujian tersebar di negara-negara
anggota SEARCC seperti: Auckland, Hong Kong, Jakarta, Johor Baru, Kelantan Kota
Kinibalu, Kuala Lumpur, Penang, Singapore, Wellington. Biaya untuk mengikuti
pelatihan dan ujian ACS ini sekitar $400.00
0 komentar:
Posting Komentar